Tuesday, April 23, 2013

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN


oleh :  Anis Ro’iyatunisa 1103104

 Belajar merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Pada hakikatnya belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Sudjana, 1989 : 28 ).
Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa :
·      Balajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaanya aktif. Namun, perasaan dan pikiran tidak dapat diamati orang lain, sehingga seorang guru hanya dapat melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa.
·      Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu, perubahan perilaku terjadi akibat adanya proses belajar yang dilakukan oleh individu tersebut. Perubahan perilaku diklasifikasikan menjadi tiga domain, yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik.
·      Belajar adalah mengalami, dimana terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik (guru) untuk membelajarkan siswa. Dalam pembelajaran terdapat landasan konsep pembelajaran, antaralain :
a.    Filsafat
Proses belajar pada dasarnya melibatkan upaya yang hakiki dalam membentuk dan menyempurnakan kepribadian manusia dengan berbagai tuntutan dalam kehidupan. Secara filosofis belajar berarti mengingatkan kembali kepada manusia mengenai makna hidup yang bisa dilalui melalui proses meniru, memahami, mengamati, merasakan, mengkaji, melakukan, dan meyakini akan segala sesuatu kebenaran sehingga semuanya memberikan kemudahan dalam mencapai segala yang dicitacitakan.
b.    Psikologis
Perilaku manusia bisa berubah karena belajar. Dalam kajian psikologis, suatu perubahan prilaku manusia yang diakbatkan oleh kegiatan belajar tanpa memahami prilakunya sendiri atau menyadari dia harus berprilaku seperti apa.
c. Sosiologis
Sebagai mahluk sosial maka dalam mempelajari lawan besosialisasi, dan teman hidup bersama dapat melalui belajar sehingga sehinggaa mampu membangun sampai dengan negara dan bangsa. Landasan sosiologis ini sangat penting dalam mengiringi perkembangan inovasi pembelajaran yang banyak terimbas oleh perubahan zaman yang semakin hedonistik
d. Komunikasi
Komunikasi dengan pendidikan dalam proses belajar dan pembelajaran tidak bisa dipisahkan, karena dalam prakteknya belajar dan pembelajaran adalah proses komunikasi. Landasan komunikasi memberikan banyak warna dan bentuk pendektan, model dan metode pembelajaran.
e. Teknologi
Teknologi erat kaitannya dengan pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dapat mewadahi siswa dengan tipe auditif, visual dan kinestetik.

Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran hanya menerapkan kemamuan dan menggunakan sarana serta mengikuti mekanisme yang telah diatur dengan baik, dan proses pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a.    Persiapan (preparation)
Persiapan proses pembelajaran menyangkut penyusunan desain (rancangan) kegiatan belajar-mengajar yang akan diselenggarakan. Di dalamnya meliputi : tujuan, metode, media, sumber, evaluasi dan kegiatan belajar mengajar. Tujuan tahap persiapan adalah untuk menimbulkan minat peserta belajar, memberikan mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan menempatkan dalam situasi optimal untuk belajar.
b.    Penyampaian (presentation)
Tahap penyampaian dalam siklus pembelajaran dimaksudkan untuk mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik. Pelaksanaan proses pembelajaran mengambarkan dinamika kegiatan belajar siswa yang dipadu dan dibuat dinamis oleh guru.
c.    Latihan (practice)
Latihan  adalah proses belajar dengan cara pengulangan. Tahap latihan dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap 70% atau lebih pengalaman belajar keseluruhan. Tujuan proses ini adalah membantu peserta belajar untuk mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.
d. Penampilan Hasil (performance)
Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan menjadi tindakan. Tujuan tahap penampilan hasil adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan serta membantu peserta belajar menerapkan dan memperluas pengetahuan dan keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Hasil Belajar dari Pembelajaran
a. Hasil Belajar
Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang meliputi segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara umum hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, dan faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berada diluar diri peserta didik.
Faktor Internal dari hasil belajar yaitu:
1) Faktor fisiologis atau jasmani individu
2) Faktor psikologis baik bersifat bawaan maupun keturunan
3) Faktor kematangan baik bersifat fisik maupun psikis
b. Motivasi menuju hasil proses pembelajaran
Motivasi merupakan dorongan dalam diri yang mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu prilaku. Motivasi dapat berupa motivasi intern maupun ekstern.. Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi primer dan skunder.




Sumber Referensi :
Rohman, Abdul.(2011).Konsep Dasar Pembelajaran. Tersedia :
[online]
[23 April 2013].
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen UPI.

Wednesday, April 10, 2013

Pembaharuan Kurikulum


oleh :  Anis Ro’iyatunisa 1103104

Berbicara masalah pembaharuan (inovasi) tidak lepas dari istilah invention dan discovery. Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia yang sebelumnya belum pernah ada, kemudian diadakan dengan bentuk hasil kreasi baru. Discoveri adalah penemuan sesuatu, yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi semula belum di ketahui orang. Jadi Pembaharuan (inovasi) adalah usaha menemukan sesuatu yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) dengan invention dan discoveri.
Ibrahim (1989) mengatakan, bahwa inovasi adalah penemuan yang berupa suatu ide, barang, kejadian, metode, yang di amati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Dari pengertian di atas dapat di katakan, bahwa Pembaharuan (inovasi) kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, pembaharuan itu di ajukan berkenaan dengan ide dan teknis pada skala yang terbatas. Pembaharuan selalu berkaitan dengan masalah kreasi dan atau penciptaan sesuatu yang baru dan menuju ke arah yang lebih baik.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan keadaan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berlangsung.
Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Perubahan kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.
  Beberapa permasalahan yang muncul pada kurikulum 2006, yang menuntut adanya pembaharuan kurikulum, yang dimuat pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, antara lain:
1)   Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2)   Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3)   Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
4)   Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5)   Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6)   Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7)   Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
8)   Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Berikut ini, beberapa alasan pengembangan kurikulum 2013.
  Menurut Sudjana (1993 : 37) pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen kurikulum yakni :
a. Perubahan dalam tujuan
Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup masyarakat dan falsafah bangsa. Tanpa tujuan yang jelas, tidak akan membawa perubahan yang berarti, dan tidak ada petunjuk ke mana pendidikan diarahkan.
b. Perubahan isi dan struktur
Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran. Perubahan ini dapat menyangkut isi mata pelajaran, aktivitas belajar anak, pengalaman yang harus diberikan kepada anak, juga organisasi atau pendekatan dari mata pelajaran - mata pelajaran tersebut. Apakah diajarkan secara terpisah-pisah (subject matter curriculum), apakah lebih mengutamakan kegiatan dan pengalaman anak (activity curriculum) atau diadakan pendekatan interdisipliner (correlated curriculum) atau dilihat proporsinya masing-masing jenis,  mana yang termasuk pendidikan umum, pendidikan keahlian, pendidikan akademik dan lain-lain
c. Perubahan strategi kurikulum
Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu sendiri yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem administrasi, bimbingan dan penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.
d. Perubahan sarana kurikulum
Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi kualitas dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti laboraturium, perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
e. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum
Perubahan ini menyangkut  metode/cara yang paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif dan efesien, relevan dan produktivitas terhadap program pembelajaran sebagai suatu system dari kutikulum.
Pada rancangan kurikulum 2013, dirancang konsep yang sangat ideal, yang akan dilaksanakan untuk memperbaharui kurikulum KTSP 2006. Pada pembaharuan kurikulum ini, bersifat pembaharuan total karena hampir semua komponen kurikulum diubah.


Usaha-usaha pembaharuan kurikulum dilakukan dengan maksud untuk mencari suatu model kurikulum yang tepat untuk mememuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang senatiasa terus berubah dan terus berkembang.
Dalam melaksanakan pembaharuan itu menyangkut berbagai faktor, apakah faktor orang-orang yang terlibat dalam pendidikan seperti guru, kepala sekolah, pengawas dan supervisor sekolah. Peserta didik, orang tua peserta didik, staf administrasi pendidikan (sekolah) dan pihak-pihak lain yang terlibat serta faktor-faktor penunjang dalam pendidikan seperti perpustakaan, buku paket/buku pelajaran, laboraturium dan lain-lain.


Sumber Referensi :

Bahan Uji Publik Kurikulum 2013.
Anonim.(2012). Perubahan, Pembaharuan, Penerapan, Pengembangan dan Penyempurnaan Kurikulum. Tersedia:
[online]
[10 April 2013].
Anonim.(2009). Konsekuensi pembaharuan kurikulum sekolah. Tersedia:
[online]
[10 April 2013].


CARA HIDUNG MERESPON BAU

Manusia memiliki lima indera yang memiliki fungsi berbeda-beda. Salah satu dari lima indera tersebut adalah hidung yang berperan sebagai a...