Wednesday, February 20, 2013

Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum

oleh :  Anis Ro’iyatunisa 1103104

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen kurikulum antara lain :

1.    Komponen tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan.
Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Tujuan menggambarkan sesuatu yang dicita-citakan masyarakat. Seperti halnya masyarakat Indonesia menganut sistem nilai pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang pancasilais.
Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan mata pelajaran.
Tujuan pendidikan diklasisifikasikan menjadi 4 yaitu :
a.       Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Tujuan pendidikan nasional merupakan sumber dan pedoman dalam usaha penyelenggaraan pendidikan. Setiap lembaga penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yang dirumuskan dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003, pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
b.      Tujuan Institusional (TI)
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan, berupa kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, pendidikan dasar, pendidikan menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi.
c.       Tujuan Kurikuler (TK)
Tujuan kurikulum asalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Atau dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.
d.      Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan pembelajaran merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu  dalam satu kali pertemuan.
Tiga klasifikasi domain (bidang) bentuk prilaku, menurut Bloom(1965).


 








·         Domain kognitif berkenaan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan  berfikir, seperti kemampuan mengingat, memecahkan masalah.
·         Domain kafektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi.
·         Domain psikomotor berkaitan dengan keterampilan atau skill seseorang.
2.    Komponen Isi / materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

3.    Komponen Metode / Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang memiliki peran sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum.
Strategi meliputi rencana, metoda dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran.
Upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, dinamakan metode.
Menurut Roy Killen (1998) pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran.

4.    Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Oliva, 1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Evaluasi merupakan komponen utuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau untuk evaluasi yang digunakan sebagai  umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Menurut Scriven (1976) fungsi evaluasi ada dua, yaitu fungsi sumatif dan fungsi formatif.
Evaluasi dikelompokkan kedalam dua jenis :
·      Tes adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
·      Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motifasi.


Referensi :
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen UPI.

No comments:

Post a Comment

CARA HIDUNG MERESPON BAU

Manusia memiliki lima indera yang memiliki fungsi berbeda-beda. Salah satu dari lima indera tersebut adalah hidung yang berperan sebagai a...